Schnitzel Artinya: Mengenal Lebih Jauh Hidangan Populer Ini
Pernahkah kamu mendengar kata "schnitzel" dan bertanya-tanya apa sebenarnya artinya? Atau mungkin kamu pernah mencicipi hidangan lezat ini di restoran dan ingin tahu lebih banyak tentang asal-usulnya? Well, kamu berada di tempat yang tepat! Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai arti schnitzel, sejarahnya, variasi yang ada, serta cara membuatnya sendiri di rumah. Jadi, siapkan dirimu untuk menyelami dunia schnitzel yang menggugah selera!
Apa Itu Schnitzel?
Mari kita mulai dengan definisi dasar. Schnitzel adalah hidangan yang terdiri dari irisan daging tipis yang dilapisi tepung roti dan kemudian digoreng hingga berwarna keemasan dan renyah. Daging yang paling umum digunakan adalah daging sapi muda (veal), tetapi daging babi, ayam, dan kalkun juga sering digunakan sebagai alternatif. Secara sederhana, schnitzel adalah versi Eropa dari hidangan daging goreng tepung yang populer di seluruh dunia.
Asal Usul Kata Schnitzel: Kata "schnitzel" berasal dari bahasa Jerman, tepatnya dari kata "Schnitzel" yang merupakan bentuk diminutive (bentuk kecil) dari kata "Schnitz", yang berarti "irisan" atau "potongan". Jadi, secara harfiah, schnitzel berarti "irisan kecil" atau "potongan kecil". Ini merujuk pada cara daging disiapkan, yaitu diiris tipis sebelum dilapisi dan digoreng. Penggunaan kata "schnitzel" sendiri sudah ada sejak abad ke-19, dan hidangan ini telah menjadi bagian integral dari kuliner Austria dan Jerman selama beberapa generasi.
Perbedaan Utama dengan Hidangan Serupa: Mungkin kamu berpikir, apa bedanya schnitzel dengan hidangan daging goreng tepung lainnya? Perbedaan utamanya terletak pada persiapan daging dan teknik memasak. Schnitzel biasanya diiris sangat tipis, kemudian dipukul-pukul agar semakin tipis dan empuk. Proses ini penting untuk memastikan daging matang dengan cepat dan merata saat digoreng. Selain itu, penggunaan tepung roti (biasanya jenis panko untuk tekstur yang lebih renyah) juga menjadi ciri khas schnitzel. Beberapa variasi mungkin menambahkan rempah-rempah atau bumbu lain ke dalam lapisan tepung roti untuk memberikan rasa yang lebih kompleks.
Sejarah Singkat Schnitzel
Sejarah schnitzel cukup panjang dan menarik. Meskipun sering dikaitkan dengan Austria, beberapa sumber menyebutkan bahwa hidangan serupa sudah ada di Italia pada zaman Romawi kuno. Namun, schnitzel modern yang kita kenal sekarang dipercaya berasal dari Wina, Austria, pada abad ke-19. Konon, Wiener Schnitzel (schnitzel Wina) terinspirasi oleh hidangan Italia bernama Cotoletta alla Milanese, yaitu irisan daging sapi muda yang dilapisi tepung roti dan digoreng.
Legenda Wiener Schnitzel: Ada sebuah legenda populer yang mengaitkan Wiener Schnitzel dengan Field Marshal Radetzky, seorang komandan militer Austria yang bertugas di Italia pada abad ke-19. Menurut cerita, Radetzky membawa resep Cotoletta alla Milanese kembali ke Wina, dan kemudian juru masak istana memodifikasinya menjadi hidangan yang sekarang kita kenal sebagai Wiener Schnitzel. Meskipun kebenaran legenda ini masih diperdebatkan, cerita ini telah menjadi bagian dari folklore kuliner Austria.
Perkembangan dan Penyebaran Schnitzel: Seiring berjalannya waktu, schnitzel menyebar ke berbagai negara di Eropa dan seluruh dunia. Setiap daerah kemudian mengembangkan variasi schnitzelnya sendiri, menggunakan berbagai jenis daging, bumbu, dan teknik memasak. Di Jerman, misalnya, schnitzel sering disajikan dengan saus jamur atau saus krim. Di Amerika Serikat, schnitzel sering disebut sebagai pork tenderloin sandwich di wilayah Midwest. Popularitas schnitzel terus berlanjut hingga saat ini, dan hidangan ini tetap menjadi favorit di banyak restoran dan rumah tangga di seluruh dunia.
Variasi Schnitzel yang Populer
Salah satu hal menarik tentang schnitzel adalah keragamannya. Ada banyak sekali variasi schnitzel yang bisa kamu temukan, tergantung pada jenis daging, bumbu, dan saus yang digunakan. Berikut adalah beberapa variasi schnitzel yang paling populer:
- Wiener Schnitzel: Ini adalah versi klasik dari schnitzel, yang menggunakan irisan daging sapi muda (veal) yang dilapisi tepung roti dan digoreng dengan mentega atau lemak babi. Wiener Schnitzel biasanya disajikan dengan irisan lemon dan kentang goreng atau salad.
- Schweineschnitzel: Variasi ini menggunakan daging babi sebagai pengganti daging sapi muda. Schweineschnitzel lebih umum ditemukan daripada Wiener Schnitzel karena daging babi lebih murah dan mudah didapatkan.
- Hähnchenschnitzel: Hähnchenschnitzel adalah schnitzel yang terbuat dari daging ayam. Variasi ini sangat populer karena rasanya yang ringan dan harganya yang terjangkau.
- Putenschnitzel: Putenschnitzel menggunakan daging kalkun sebagai bahan utamanya. Variasi ini merupakan pilihan yang lebih sehat karena daging kalkun rendah lemak.
- Jägerschnitzel: Ini adalah schnitzel yang disajikan dengan saus jamur krim yang kaya rasa. Jägerschnitzel sangat populer di Jerman dan Austria.
- Zigeunerschnitzel: Variasi ini disajikan dengan saus paprika yang pedas dan kaya akan rempah-rempah. Zigeunerschnitzel juga dikenal dengan nama Paprikaschnitzel.
Selain variasi di atas, masih banyak lagi jenis schnitzel lainnya yang bisa kamu coba. Beberapa restoran bahkan menawarkan schnitzel dengan isian keju atau ham, atau schnitzel yang dipanggang alih-alih digoreng untuk pilihan yang lebih sehat.
Cara Membuat Schnitzel Sendiri di Rumah
Membuat schnitzel sendiri di rumah ternyata tidak sesulit yang kamu bayangkan, guys! Dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan sedikit kesabaran, kamu bisa menikmati hidangan lezat ini kapan saja kamu mau. Berikut adalah resep dasar schnitzel yang bisa kamu coba:
Bahan-bahan:
- Irisan daging (sapi muda, babi, ayam, atau kalkun) setebal ± 0,5 cm
- Tepung terigu serbaguna
- Telur, kocok lepas
- Tepung roti (sebaiknya gunakan panko untuk hasil yang lebih renyah)
- Garam dan merica secukupnya
- Minyak goreng atau mentega untuk menggoreng
Cara Membuat:
- Siapkan Daging: Letakkan irisan daging di antara dua lembar plastik wrap. Pukul-pukul daging dengan palu daging hingga tipis dan melebar. Tujuannya agar daging menjadi empuk dan matang merata saat digoreng.
- Bumbui Daging: Taburi kedua sisi daging dengan garam dan merica secukupnya. Kamu juga bisa menambahkan bumbu lain sesuai selera, seperti bawang putih bubuk atau paprika bubuk.
- Siapkan Tiga Wadah: Siapkan tiga wadah terpisah. Isi wadah pertama dengan tepung terigu, wadah kedua dengan telur kocok, dan wadah ketiga dengan tepung roti.
- Lapisi Daging: Celupkan setiap irisan daging ke dalam tepung terigu, pastikan seluruh permukaan daging tertutup rata. Kemudian, celupkan ke dalam telur kocok, biarkan telur menetes sedikit. Terakhir, gulingkan daging ke dalam tepung roti, tekan-tekan agar tepung roti menempel dengan baik.
- Goreng Schnitzel: Panaskan minyak goreng atau mentega dalam wajan besar dengan api sedang. Goreng schnitzel selama 2-3 menit setiap sisi, atau hingga berwarna keemasan dan matang. Jangan menggoreng terlalu banyak schnitzel sekaligus agar suhu minyak tidak turun.
- Tiriskan dan Sajikan: Angkat schnitzel dari wajan dan tiriskan di atas kertas dapur. Sajikan schnitzel selagi hangat dengan irisan lemon, kentang goreng, salad, atau saus favoritmu.
Tips Tambahan:
- Untuk hasil yang lebih renyah, kamu bisa menambahkan sedikit baking powder ke dalam tepung roti.
- Jangan terlalu lama menggoreng schnitzel, karena akan membuat daging menjadi kering.
- Jika kamu tidak punya palu daging, kamu bisa menggunakan rolling pin atau bagian belakang sendok untuk memukul-mukul daging.
- Eksperimen dengan berbagai jenis bumbu dan saus untuk menciptakan schnitzel versimu sendiri!
Kesimpulan
Jadi, sekarang kamu sudah tahu apa itu schnitzel! Lebih dari sekadar irisan daging goreng tepung, schnitzel adalah hidangan klasik dengan sejarah panjang dan variasi yang tak terhitung jumlahnya. Dari Wiener Schnitzel yang otentik hingga kreasi modern dengan berbagai saus dan bumbu, schnitzel selalu menawarkan pengalaman kuliner yang memuaskan. Dengan resep sederhana di atas, kamu bisa membuat schnitzel sendiri di rumah dan menyesuaikannya dengan selera pribadimu. Selamat mencoba, guys, dan Guten Appetit!